SDH (Synchronous Digital Hierarchy) adalah sebuah
struktur hirarki penggabungan
transportasi digital berbasis pada transmisi sinkron dan telah ditetapkan oleh ITU-T. Penggabungan sinyal dalam sistem
transport menemui kendala dal hal panyisipan (drop dan insert) dan pencabangan
serta keterbatasan dalam mengendalikan dan memonitor jaringan. Dengan
ditemukannya konsep SDH, masalah tersebut dapat diminimalisir bahkan
menguntungkan bagi perkembangan teknologi telekomunikasi.
Aplikasi
jaringan SDH
Ketentuan
yang ditetapkan oleh ITU-T untuk nilai bit SDH:
STM-1 155 Mbps,
STM-4 622 Mbps
STM-16
2.4 Gbps
STM-64
10 Gbps
Pencampuran (Multiplexing)
sinyal SDH
Mendesaknya kebutuhan sebuah
teknologi digital yang lebih lebih baik dari teknologi sebelumnya, menjadikan teknologi
SDH dianggap lebih layak saat ini karena dapat mengakomodir beberapa kebutuhan,
yaitu:
a.
Jaringan membutuhkan kapasitas
transmisi meningkat.
b.
Jaringan harus menyediakan
meningkatkan fleksibilitas (respon cepat)
c.
Jaringan harus menyediakan
meningkatkan survivability.
d.
Jaringan perlu untuk
mengurangi biaya operasi.
Struktur Jaringan SDH
Keunggulani SDH dibanding PDH.
• Level transmisi
tinggi hingga 40 Gb / s
• Fungsi add & drop yang lebih sederhana
•
Ketersediaan tinggi dan pencocokan kapasitas
• Lebih
handal
•
Interkoneksi (SONET, SDH, PDH)
Keuntungan teknologi SDH:
· ·
- Memudahkan dalam mengendalikan dan memonitor jaringan (NMS)
- Biaya yang lebih rendah.
- Fleksibel dalam konfigurasi
- Jumlah interface back-to-back yang tidak terlalu kompleks sehingga meningkatkan kehandalan jaringan dan pelayanan.
SDH Network Topologies
Point-to-Point Network
Pada jaringan ini tidak membutuhkan proteksi.
Point to Point
Network
Chain Network;
Chain Network
Ring Topology
Dapat dibuat proteksi yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Ring Topology
Synchronous Network Elements:
1) Regenerator;
Regenerators digunakan untuk menguatkan sinyal dan
menghasilkan sinyal optic yang baru sebagai penyesuaian sebelum proses
penggabungan (multiplexing)
Regenerator
2) Terminal Multiplexer
Terminal
Multiplexer digunakan untuk
mengkombinasikan sinyal indup yang terdiri dari sinyal PDH dan SDH, output
berupa STM-N is used to combines the SDH and PDH input signals, It gives a output
of STM-N Signal.
Terminal
Multiplexer
3) ADM
The Add and
Drop Multiplexer (ADM),menjadikan sinyal STM-N signal sebagai input, hal ini berguna untuk menaikkan atau menuruunkan levelnilai tributary. Add and Drop Multiplexer (ADM) digunakan oeh semua topologi.
Add and Drop
Multiplexer
4) DXC (digital cross connect)
Digunaan untuk interkoneksi
Digital cross
connect
Struktur Frame SDH
Struktur frame
terendah yang didefinisikan dalam standar SDH adalah STM-1 (Synchronous
Transport Module level 1) dengan laju bit 155,520 Mbit/s (155 Mbps). Ini
berarti STM-1 terdiri dari 2430 byte dengan durasi frame 125μ s. Bit rate
atau kecepatan transmisi untuk level STM-N yang lebih tinggi juga telah
distandarisasi sebagai kelipatan bulat (1, 4, 16 dan 64) dari N x 155,520 Mbps,
seperti dibawah ini.
Standar Frame Standar Kecepatan
STM-1
155Mbps,
STM-4 622 Mbps
STM-16
2.4 Gbps
STM-64 10 Gbps
Frame STM-1
tersusun atas 9 baris, setiap baris terdiri dari 270 kolom (1 kolom = 1 byte).
Sembilan byte pertama pada setiap baris terdiri dari daerah Section
Overhead, sedangkan byte sisanya adalah daerah informasi (payload).
Transmisi dilakukan baris per baris, dimulai dari byte teratas sebelah
kiri dan diakhiri oleh byte terbawah sebelah kanan. Struktrur frame
STM-1 yang membawa payload dalam VC-4 seperti pada gambar:
Struktur
frame SDH
Analogi struktur frame SDH
pada truk
Analogi pada truk
•
Jumlah baris dalam sebuah frame : 9
•
Jumlah kolom dalam sebuah frame : 9 + 261 = 270
•
Jumlah bytes/frame : 9 x 270
•
Jumlah bits /frame : 9 x 270 x 8
•
Jumlah bits per second : 9 x 270 x 8 x 8000 = 15552000 atau 155.52 Mbps
Matrix frame SDH
Struktur elemen-elemen dari frame
terdiri dari:
•
SOH -SOH bytes
•
RSOH –RSOH
•
MSOH –MSOH
•
Pointer
•
POH-POH terdiri dari: J1, B3, C2, G1,F2, H4, F3, K3 and N1
•
Payload
Elemen frame SDH
Bagian
Section Overhead sebagai sinyal
manajemen terdiri dari RSOH (Regenerator
Section Overhead), MSOH (Multiplex
Section Overhead) dan AU pointer[5].
RSOH berfungsi untuk pengendalian pengiriman informasi dari satu node ke
node berikutnya dalam jaringan SDH. Semua elemen jaringan SDH
berakhir pada RSOH. Sedangkan MSOH mengontrol setiap section antara node
elemen jaringan SDH kecuali regenerator
dan mengendalikan perantaraan transmisi antara dua elemen multiplexer
yang
berdekatan atau sejajar. AU pointer berfungsi untuk mengatur pemetaan
(mapping) container yang berisi informasi (payload) ke dalam frame
STM-N.
Akomodasi sinyal SDH
SDH
multiplexing
SDH multiplexing
menggabungkan sinyal digital berkecepatan rendah seperti 2, 34, dan 140 Mbit
sinyal / s dengan yang dibutuhkan overhead
untuk membentuk kerangka yang disebut Synchronous Transport Module di tingkat
satu (STM-1).
Struktur Multiplexing
Prinsip-prinsip
multiplexing SDH berikut
Pemetaan :
Sebuah proses yang digunakan ketika anak sungai yang diadaptasi menjadi Virtual
Containers (VC) dengan menambahkan pembenaran bit dan Path Overhead (POH)
informasi.
Menyelaraskan :
Proses ini terjadi ketika pointer termasuk dalam Unit Tributary (TU) atau Unit
Administrasi (AU), untuk memungkinkan byte pertama dari Container Virtual
berada.
Multiplexing Proses ini
digunakan ketika beberapa orde rendah sinyal lapisan jalan yang diadaptasi
menjadi sinyal jalur tingkat tinggi, atau ketika sinyal jalur tingkat tinggi
yang diadaptasi menjadi sebuah Bagian Multiplex.
STM-1 frame
Pada gambar di atas, menunjukkan bingkai
STM-1, yang diciptakan oleh 9 segmen 270 byte setiap. 9 byte pertama dari
setiap segmen membawa informasi biaya overhead; 261 byte yang tersisa membawa
payload. Ketika divisualisasikan sebagai blok, frame STM-1 muncul sebagai 9
baris dengan 270 kolom byte. STM-1 frame ditransmisikan baris # 1 pertama,
dengan bit paling signifikan (MSB) dari setiap byte ditransmisikan pertama.
Formula ini menghitung tingkat bit dari
sinyal digital berbingkai:
bit rate = frame rate x frame capacity
Agar SDH untuk dengan mudah
mengintegrasikan layanan digital yang ada dalam hierarki, dan beroperasi pada tingkat dasar 8 kHz,
atau 125 mikrodetik per frame, sehingga frame rate 8.000 frame per detik, maka Kapasitas frame sinyal
adalah jumlah bit yang terkandung dalam satu frame.
frame capacity = 270 bytes/row x 9 rows/frame x 8 bits/byte = 19,440
bits/frame
Bit rate dari sinyal STM-1 dihitung
sebagai berikut:
bit rate = 8,000 frames/second x 19,440 bits/frame= 155.52 Mbit/s
SDH Multiplexing bekerja seperti yang
dijelaskan dalam diagram di bawah
SDH Multiplexing
Seperti yang terlihat
dalam diagram di atas Frame urutan setelah multiplexing 4 STM-1 adalah BADC
BADC BADC, ini berarti setiap STM-1 telah diberikan slot waktu tertentu dan
urutan dipertahankan sehingga pada penerima yang mengakhiri De-Multiplexer
dengan mudah mengerti yang frame yang STM dan masing-masing STM terbentuk
saya ingin pake subjek ini buat materi pendukung di laporan tapi ga bisa dicopy, kira2 bisa dibantu ga ?
ReplyDelete