Dalam melakukan desain jaringan transmisi, diperlukan sebuah software untuk mengolah data-data dari survey yaitu Pathloss 4.0. Software tersebut akan memunculkan data titik yang telah disurvey kemudian akan diolah menjadi bentuk desan jaringan antar titik untuk menghasilkan tinggi antenna, tinggi tower, perhitungan link budget serta Line of Sight sehingga memudahkan dalam proses pembangunan sebuah site.
Berikut, langkah-langkah dalam mengoperasikan Pathloss
4.0:
Mengubah data Xls kedalam bentuk csv
Agar dapat memasukkan
data yang akan kita desain, langkah
pertama adalah mengubah file yang masih berbentuk xls kedalam bentuk csv agar
dapat dioperasikan pada Pathloss
Untuk mengimport kedalam PL4 ikuti langkah berikut.
1. Siapkan data dalam bentuk excel (xls)
Kolom A adalah nama site, kolom B
adalah longitude, kolom C adalah latitude
2. Simpan file
“SITE” kedalam bentuk CSV (COMMA DELIMITED, Kemudian
klik save.
Klik yes kemudian tutup file excel .
Membuat
links
Klik icon Pathloss 4.0..
Open Pathloss 4.0
Klik module, pilih Network/atau
langsung Control N, kemudian Klik SITE DATA, kemudian pilih Site
List sehingga akan muncul spt berikut
Site List
Kemudian pilih import, pilih site text
file (karena akan mengimport site),
Import Site Text File
Ada 3 kolom
·
Site name isi 1 karena diexcel kita urutannya
nomor 1
·
Latitude isi 3 karena diexcel urutannya nomor
3
·
Longitude isi 2 karena diexce kita urutannya
nomor 2
Klik Import, dan cari data
yang akan anda import, jangan lupa
pilih type CSV file, karena file sudah dikonversi ke csv. pilih data SITE, Klik open sehingga muncul seperti
berikut
Data Site
Tutup data tersebut dengan mengclose
tanda silang merah kanan atas, Sehingga
akan muncul sprt ini
Lokasi Site
Setelah itu dapat menghubungkan titik titik menjadi link/garis,
contoh Tarik garis dari SITE A ke SITE B
Menghubungkan Site A ke Site B
Menentukan Daerah Hujan
Katika mendesain jaringan komunikasi radio, hal yang paling utama diperhatikan adalah penambahan pelemahan sinyal dikarenakan hujan. Penambahan pelemahan sinyal ini terjadi pada rugi-rugi jalur transmisi yang menggunakan media udara tak terpandu. Sebelum membahas metode perhitungan rugi-rugi ini diperlukan adanya pembahasan mengenai informasi mengenai masalah hujan tersebut. Ketiaka membahas mengenai hujan, maka satuan hujan ini dinyatakan dalam milimeter perjam. Sebelum implementasi jaringan perancang jaringan harus mampu memprediksi kemungkinan yang akan terjadi pada rugi-rugi saluran bebas tersebut. Rekomendasi pembengian daerah hujan yang sering digunakan adalah dari ITU-R Pn.837-1. Dimana pembagiannya dibagi dalam daerah A hingga Q.
Pembagian Daerah Hujan Menurut ITU-R Pn.837-1
Pada pathloss 4.0 daerah hujan ini mengikuti pembagian menurut ITU-R Pn.837-1
yang dibagi dalam daerah A hinggan Q.
Data base pembagian daerah hujan dari pathloss 4.0
Topologi geografi (Terrain view)
Pathloss 4.0 mendukung penggunaan file digital untuk menampilkan topologi sesuatu daerah. Beberapa map digital yang dapat digunakan antara lain Gtopo 30 dan SRTM. Selain menggunakan peta digital, pathloss 4.0 juga dapat menerima masukan topologi daerah secara manual yang berdasarkan dari survey lapangan maupun study peta
Adapun proses
untuk memasukkan data terrain adalah sebagai berikut:
1. Pilih menu Configure, pilih sub menu terrain data base.
2. Pilih primary data
base, isi pilihan dengan peta digital yang tersedia (dalam hal ini adalah peta
SRTM)
3. Tekan tombol setup
primary
4. Pilih menu file,
sub menu BIL-HDR-BLW
5. Pilih folder dimana
file SRTM disimpan. Selanjutnya copy data SRTM tersebut.
Sebelum pathloss dapat menggunakan data tersebut, beberapa parameter harus disetting terlebih dahulu. Parameter yang utama perlu disetting adalah letak geografis dari site A dan site B. Jadi tiap site perlu diketahui nilai nominal koordinat sebelumnya. Sehingga tahapan yang perlu dilakukan adalah :
1. Pada menu summary
diperlukan untuk mengisi data letak nominal site dan informasi umum lainnya.
2. Pilih menu terrain
data, menu configure sub menu geographic default.
3. Pilih datum WGS
1984, elipsoid wgs 84, dan latitude southern hemisphere, longitude eastarn
hemisphere.
4. Pilih grid
coordinate system UTM dan second format nearest 0.01 second.
5. Pilih menu
configure, sub menu terrain data base.
6. Pilih tipe peta
digital SRTM pada primarynya, kemudian klik tombol setup primary. Pilih menu
file BIL-HDR-BLW
7. Cari folder dimana
peta SRTM disimpan, dan pilih open. Pilih close dan tekan tombol ok.
Setting terrain data base
Terrain data base menggunakan SRTM
Adapun cara untuk menampilkan kondisi terrain suatu jalur titik ke titik adalah
sebagai berikut:
1. Isi data nominal site A dan site B pada menu summary.
2. Pilih menu terrain
data, pilih menu operation, generate profile.
3. Isi data distance
increment. Semakin kecil nilai distance increment, semakin detail informasi
perubahan terrain view.
4. Tekan tombol
generate. Secara otomatis topologi geografi antara kedua titik site akan
tampil. Selanjutnya tekan tombol copy.
5. Selanjutnya dapat
ditambahkan penghalang baik berupa pohon maupun gedung diantara kedua titik
tersebut. Caranya dengan mengklik dua kali pada structure filed dan pilih
stuktur yang ingin ditambahkan dengan informasi ketinggian struktur tersebut.
Memunculkan terrain view
Menentukan Kerapatan Terrain view
Mengcopy Terrain view pada pathloss
Menambahkan Strukture pada terrain
Terrain dengan struktur
Menentukan Ketinggian Antena Minimum
Adapun tahapan untuk menentukan ketinggian antena adalah sebagai berikut:
1. Pilih menu Antenna
heights.
2. Klik tombol
Optimize (tombol bergambar kalkulator) untuk mendapatkan ketinggian optimum
antena yang diperlukan.
3. Untuk menentukan
sendiri ketinggian antena dapat digunakan menu set microwave antenna heights.
4. Isi data ketinggian
antena dan ketinggian tower yang akan digunakan untuk masing-masing site pada
kolom yang tersedia.
Mensetting ketinggian antenna
Menampilkan hasil profile yang telah
dibuat
Adapun proses untuk menampilkan profile diantara dua site jalur titik ketitik adalah dengan memilih menu print profile. Secara otomatis akan tergambar kondisi terrain, LOS jarak antara site, elevasi pada site, dan ketinggian antenna yang disetting.
Module Print Profile
Menggunakan Menu Worksheet
Parameter dari perangkat yang akan digunakan pada jalur titik ke titik akan dimasukkan pada menu worksheet. Dengan kata lain informasi mengenai perangkat yang akan digunakan dimasukkan pada module ini. Oleh karena itu seorang perancang harus memahami mengenai perangkat yang akan dipakai. Pada bagian ini merupakan bagian yang akan menentukan performa link yang kita inginkan. Memberikan parameter yang tepat dan benar akan memberikan performa link yang terbaik. Adapun proses untuk mendapatkan link budget jalur komunikasi radio ini adalah:
1. Menentukan Metode keandalan.
Untuk mensetting
metode kaandalan jalur komunikasi ini adalah sebagai berikut:
a. Pilih menu worksheet, selanjutnya pilih menu operation.
b. Pilih sub menu reliability options.
c. Pilih metode keandalan yang akan digunakan, presentasi waktu keandalan, metode perhitungan, tipe radio yang akan dirancang, dan standart region.
a. Pilih menu worksheet, selanjutnya pilih menu operation.
b. Pilih sub menu reliability options.
c. Pilih metode keandalan yang akan digunakan, presentasi waktu keandalan, metode perhitungan, tipe radio yang akan dirancang, dan standart region.
2. Memilih data daerah hujan site
Indonesia termasuk daerha hujan golongan P dimana intensitas hujan termauk besar.Untuk menentukan daerah hujan jalur komunikasi radio yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Buka Menu worksheet.
b. Klik Gambar awan
c. Pilih Polarisasi yang digunakan dan juga metode pembagian wilayah daerah hujan yang digunakan.
d. Tekan tombol Load rain file. Pilih golongan daerah hujan yang sesuai dengan daerah dimana site akan didirikan.
Mensetting Polarisasi
dan daerah hujan
Adapun informasi yang ditambahkan pada bagian ini adalah informasi mengenai ketinggian topografi yang berada didaratan rendah ataukah dataran tinggi, serta memberikan informasi mengenai kelembapan daerah dimana site tersebut dibuat. Tahapan untuk memeberikan informasi ini adalah sebagai berikut:
a. Klik pada gambar terrain.
b. Akan muncul menu path profile data. Pilih menu geoclimatic factor. Pilih klasifikasi terrain yang sesuai dan juga kelembapan daerah yang sesuai.
Data Profil topografi
Mensetting faktor geografi
4. Memilih
peralatan radio yang digunakan
Sebagai perancang jaringan radio, tentunya kita perlu mengetahui parameter-parameter radio yang akan kita gunakan. Karena informasi mengenai spesifikasi radio yang akan kita gunakan ini menentukan nilai sinyal yang dapat dipancarkan serta sinyal yang dapat diterima selain daripada informasi mengenai keandalan alat yang akan digunakan tersebut. Adapun cara untuk menambahkan informasi mengenai parameter radio yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a. Buka menu worksheet.
b. Klik pada simbol TR. Klik pada tombol lookup.
c. Pilih radio yang akan digunakan dan tekan tombol both.
Menentukan radio yang akan digunakan
Memilih radio yang akan digunakan
5. Memilih Antena
yang digunakan
Tahapan untuk memasukkan data antena adalah sebagai berikut:
a. Pilih menu worksheet. Klik gambar antena.
b. Klik menu lookup, pilih antena yang akan digunakan.
Informasi antena yang akan digunakan
Memilih antena yang akan digunakan
6. Memilih
Frekuensi yang digunakan
Tahapan untuk memasukkan data frekuensi adalah sebagai berikut:
a. Pilih menu worksheet. Klik gambar ch.
b. Klik menu lookup, pilih frekuensi yang akan digunakan.
Frekuensi yang digunakan
Memilih frekuensi yang akan digunakan
7. Menampilkan hasil perhitungan
Setelah semua parameter kita isi, maka tahapan selanjutnya adalah menampilkan hasil perhitungan yang akan diimplementasikan pada site yang akan dibuat. Adapun tahap untuk menampilkan informasi lengkap mengenai hasil perhitungan ini adalah sebagai berikut:
a. Buka menu worksheet, klik menu report, pilih menu fullreport.
b. Selanjutnya akan ditambilkan secara penuh hasil perhitungan software tersebut.
Full report
Assalamu alaykum, mohon maaf pak, jika open file csv itu read error itu apa sebabnya ya ? ( Salim, 081218568127 )
ReplyDelete