Fiber to the Home (FTTH) merupakan
suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke
kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran.
Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat
optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga
didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple
Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara
(jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada
unit pelanggan.
Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini
dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Ciri-ciri inheren serat optik
membenarkan penghantaran isyarat telekomunikasi dengan lebar jalur yang lebih
besar dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional.
Ilustrasi Arsitektur umum jaringan
FTTH
Dari gambar mengilustrasikan arsitektur umum dari
suatu jaringan FTTH. Biasanya jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat
berkisar maksimum 20 km. Dimana pusat penghantaran penyelenggara layanan
(service provider) yang berada di kantor utama disebut juga dengan central
office (CO), disini terdapat peralatan yang disebut dengan OLT. Kemudian
dari OLT ini dihubungkan kepada ONU yang ditempatkan di rumah-rumah pelanggan
(customer's) melalui jaringan distribusi serat optik (Optical Distribution
Network, ODN). Isyarat optik dengan panjang gelombang (wavelength) 1490 nm dari
hilir (downstream) dan isyarat optik dengan panjang gelombang 1310 nm dari hulu
(upstream) digunakan untuk mengirim data dan suara.
Sedangkan layanan video dikonversi dahulu ke format
optik dengan panjang gelombang 1550 nm oleh optik pemancar video (optical video
transmitter). Isyarat optik 1550 nm dan 1490 nm ini digabungkan oleh pengabung
(coupler) dan ditransmisikan ke pelanggan secara bersama. Singkatnya, tiga
panjang gelombang ini membawa informasi yang berbeda secara simultan dan dalam
berbagai arah pada satu kabel serat optik yang sama.
Komponen
Utama:
1.
Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line
Terminal, OLT) biasa ditempatkan pada pusat penyedia layanan
provider (CO) untuk menghantarkan isyarat layanan kepada setiap pengguna dalam
jaringan rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik aggregasi suara dari
PSTN, data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk sebagai medium
penghantaran.
2.
Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network
Unit, ONU) adalah peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk
memberikan layanan-layanan yang disediakan kepada pelanggan.
Layanan data (internet), suara (telepon) dan video
(TV Kabel) diberikan dari ONU kepada pelanggan pengguna melalui penghantaran
media yang sesuai.
Secara umum, teknologi FTTH terdiri daripada tiga
jenis topologi jaringan, jaringan titik ke titik, jaringan serat optik aktif
dan jaringan serat optik pasif.
Jaringan
titik ke titik (Point to Point)
Point to Point
Point to Multi Point
Jaringan titik ke titik (P2P) merupakan rancangan jaringan FTTH yang
paling ringkas, dimana isyarat dihantar terus dari CO kepada setiap pelanggan
dengan satu serat optik dan laser yang terpisah berdasarkan IEEE 802.3ah. Serat
optik bentuk tunggal digunakan untuk isyarat bolak-balik dengan satu kabel
serat optik sampai pertukaran setempat (Local Exchange) dan kemudian dipisah
untuk masing-masing pelanggan pengguna akhir (End User).
Jaringan serat optik aktif (active optical network, AON)
Active Optical Network
Jaringan serat optik aktif
merupakan rangkaian titik ke banyak titik (Point to Multi Point, P2MP),
penggunaan teknologi ini terbatas karena biayanya sangat tinggi.
Peralatan-peralatan aktif yang digunakan dalam jaringan AON termasuk optical
switch, memerlukan tenaga listrik.
Jaringan serat optik pasif (passive optical network, PON)
Pasive Optical Network
Jaringan serat optik pasif juga
merupakan jaringan P2MP hampir sama dengan AON. Perbedaannya dimana pada titik
komponen aktif digantikan oleh pencerai optik pasif (passive optical
splitter). Jika dibandingkan dengan jaringan jenis AON, pemasangan jaringan
jenis PON adalah lebih mudah dan murah serta tidak menggunakan komponen
elektronik aktif sehingga mengurangi biaya pemeliharaan peralatan.
Pencerai optik pasif
Pencerai optik pasif atau juga
disebut dengan splitter yang digunakan dalam jaringan P2MP memiliki satu
masukan dan banyak (multiple) keluaran dan bersifat pasif karena tidak
memerlukan sumber energi eksternal. Rugi-rugi atau kehilangan daya optik pada
pencerai serat optik pasif ini disebut juga splitter rasio, biasanya
dinyatakan dalam decibel (dB) dan ini terjadi terutama bergantung kepada jumlah
keluaran dari pencerai tersebut, sebagai contoh, masukan sinyal optik dibagi
rata di kaskade atau cabang-cabang; misalnya sebuah splitter 1x2 hanya memiliki
dua cabang maka kemungkinan kehilangan sisipan (insertion loss) adalah 3
dB (50% pada setiap keluaran); jika pada splitter 1x4, maka akan ada dua cabang
ditambahkan ke masing-masing kaki 1x2, kehilangan akan bertambah lagi 3 dB
sehingga menjadi 6 dB; jika dalam splitter 1x8 dua cabang atau 1x2 split akan
ditambahkan ke masing-masing kaki 1x4, sehingga kembali ditambahkan 3 dB
sehingga total kehilangan menjadi 9 dB, dan begitu seterusnya.
Jumlah
cabang keluaran
|
Kehilangan
sisipan (dB)
|
2
|
3
|
4
|
6
|
8
|
9
|
16
|
12
|
32
|
15
|
64
|
18
|
Pencerai optik dapat dikemas
dalam berbagai bentuk dan ukuran serta bergantung kepada teknologi yang
digunakan, paling umum dibuat dengan menggunakan kaedah gelombang pandu planar,
namun ada juga dengan menggunakan teknologi fused-biconic taper (FBT).
Teknologi akses PON
Dalam pembangunan jaringan
dengan teknologi PON, dimana isyarat hilir dari OLT dikirim ke pencerai serat
optik untuk digunakan bersama oleh setiap ONU. Semakin panjang jarak feeder
serat optik maka pelemahan optik akan semakin tinggi, namun split ratio
maksimum berkurang. Sedangkan untuk isyarat hulu dihantar dari ONU ke OLT.
Terdapat 4 jenis teknologi berbagai akses penghantaran isyarat untuk digunakan
secara bersama pada suatu teknologi jaringan PON tunggal diantaranya seperti
- Akses Berbagai Pembahagian Waktu (Time Division Multiple Access, TDMA)
- Akses Berbagai Pembahagian Pembawa Sub (Subcarrier Division Multiple Access, SCMA)
- Akses Berbagai Pembahagian Panjang Gelombang (Wavelength Division Multiple Access, WDMA) dan
- Akses Berbagai Pembahagian Kode Optik (Optical Code Division Multiple Access, OCDMA)
Akses PON
Protokol PON
Berikut ini protokol PON yang
telah sepakati oleh IEEE dan ITU,
Protokol
PON
|
APON/BPON
|
EPON/GEPON
|
GPON
|
Standar
|
ITU-T G.983
|
ITU-T G.984
|
IEEE 802.3ah
|
Penghantaran
|
ATM
|
ATM,TDM, Ethernet
|
Ethernet
|
Biaya
|
Rendah
|
Sedang
|
Paling rendah
|
Lebar jalur hulu
|
155 Mbps
|
1.5 Gbps
|
1.25 Gbps
|
Lebar jalur hilir
|
622 Mbps
|
2.5 Gbps
|
1.25 Gbps
|
Penerapan aplikasi FTTH di
Indonesia
Sekarang dengan begitu pesatnya
perkembangan kebutuhan akan Layanan Internet dan aplikasi multimedia
lainnya, teknologi FTTH saat ini telah menjadi salah satu solusi untuk dapat
memberikan layanan Triple Play yang terdiri dari Data (Internet atau
Intranet), Voice/Suara (VoIP) dan Video (Interaktive TV dan Multimedia) di
dalam satu infrastruktur yang praktis.
Sebagai perbandingan sejak
tahun 2007 di Jepang, hampir 70% masyarakat Jepang adalah pengguna internet,
dan bersamaan dengan itu, minat masyarakat menjadi pelanggan FTTH juga
meningkat pesat seiring dengan menurunnya minat akan Digital Subscriber Line
(DSL) Sedangkan di Indonesia keinginan masyarakat akan internet masih rendah,
dan tentunya alih teknologi kepada FTTH itu sendiri belum berpengaruh
signifikan.
Saat ini di kota-kota besar
Indonesia seperti Jakarta, kebutuhan akan akses internet yang cepat sudah cukup
tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya, sehingga keinginan untuk beralih
ke FTTH tentunya sudah menjadi gaya hidup tersendiri.
Pemasangan jaringan instalasi
serat optik merupakan bahagian yang paling mahal dalam investasi teknologi ini.
Beberapa metode instalasi yang telah diperkenalkan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor lain seperti, anggaran yang disediakan, pilihan topologi
jaringan, teknologi akses dan protokol, budaya masyarakat sekitar serta
estetika. Berikut ini ada tiga metoda yang telah diimplementasikan dalam
pemasangan instalasi jaringan serat optik:
• Instalasi bawah tanah (direct burial)
• Instalasi dalam pipa (duct installation)
• Instalasi udara (aerial installation)
Link budget
Link budget merupakan perhitungan keadaan sebenarnya
yang harus dilakukan dalam menentukan beberapa masukan untuk sistem parameter
yang akan digunakan dalam aplikasi FTTH. Beberapa pertimbangan yang diperlukan
dalam perhitungan ini antaranya besaran sinyal optik dan noise. Faktor ini
sangat penting untuk dihitung agar jaringan serat optik benar-benar telah
sesuai dengan spesifikasi standar seperti yang direkomendasikan dari ITU dan
IEEE.
Perkembangan
FTTH
Pada saat ini HFC tetap merupakan pilihan biaya yang paling kecil
sampai dibutuhkan pembaharuan yang penting. Dengan kata lain layanan yang
tersedia sekarang tidak membutuhkan kapasitas yang besar yang tersedia pada FTTH.
Dilihat dari cara yang berbeda, layanan yang membutuhkan performance tinggi
belum dimunculkan. Untuk operator sebagai bisnis utama dalam voice, data dan
video interaktif/layanan multimedia, menyampaikan FTTH akan membentuk pasar dan
usaha baru. Suatu teknologi akan membutuhkan kapasitas yang lebih besar dari
struktur jaringan saat ini yang dapat menyediakan video digital.
Sekarang ini digital video dapat dikompres menjadi hanya membutuhkan
1,5 sampai 6 Mbps (sesuai dengan kualitas gambar) dan perkembangan dari HDTV
(High Definition Television) kompres diperkecil sehingga bit rate untuk HDTV
menjadi 20 Mbps. Digital video akan membutuhkan teknologi FTTH untuk mendukung
bandwidth yang tinggi. Perkembangan dalam teknologi mikro juga dapat menurunkan
biaya dari decompressor chip membuat digital video lebih bagus pada pemakai.
Dan meningkatnya kebutuhan pada 10 sampai 15 tahun mendatang, FTTH adalah yang
terbaik dan mungkin hanya satu-satunya teknologi yang mudah berkembang untuk
menyediakan transfer rate yang tinggi menyerupai standard dari 155,52 Mbps
sebagai STM-1. FTTH juga menawarkan solusi yang terbaik dalam hal pembiayaan.
0 komentar:
Post a Comment